Jumat, 24 April 2015

Cerita Angkutan Umum

By Ramazayn   Posted at  10.38   Sudek No comments

Angkutan Umum
Angkutan umum adalah salah satu media untuk membuat manusia saling berinteraksi

"Di angkot (bahasa Medan untuk angkutan umum), kita bisa bertemu dengan orang baru setiap hari. Ada banyak jenis karakter manusia di dalamnya. Dari yang super friendly hingga yang super annoying."

Bangun pagi, tidur lagi. Banguuuuuuuuuuuuuuuun. Kalimat itulah yang biasa diteriakkan emak di kala libur telah tiba. Aku itu kayak orang mati kalau lagi liburan. Bisa-bisa sampai lupa subuhan. Okay, Planning hari ini adalah aku akan hunting DVD. Berhubung gak ada yang mau nemani, aku memutuskan untuk pergi sendirian aja naik angkot. Kalau naek motor juga ribet nyari parkirannya. *alasan*. Selesai gaming, aku langsung mandi karena aku gak mau terjebak hujan ntar. Cuaca di Medan akhir-akhir ini susah ditebak. Sama kayak suasana hati. *curhat*

Gak tau kenapa, kepalaku rada-rada pening hingga mual. Tapi aku udah keburu nyetop angkot, yaudah lah hajar aja. Di angkot itu ada 6 orang termasuk aku. Ada seorang bapak yang sok kenal dan sok dekat banget sama kakak-kakak disebelahnya. Aku tahu, kakak itu pasti stress dan bete kali duduk disamping bapak itu. Bapak itu nyerocos terus sepanjang perjalanan. Padahal si kakak udah ngasih radar kalau dia gak mau dengar. Aku juga ngeliat seorang Ibu disamping aku, dia tidurnya pulas banget. "Ini bukan hotel kale buk"pikirku. Gimana kalau ternyata salah satu dari penumpang di dalam ini adalah seorang perampok?

Dua penumpang udah turun duluan. Jadi, tersisa kami berempat. Gak lama kemudian, dua orang ibu-ibu dengan dandanan yang menor masuk. Mataku agak sakit melihat mixing baju ibu-ibu ini. Bibir merah membara, baju hijau terang benderang dan celana kuning menyilaukan. Ibu yang satu lagi juga gitu, cuma celananya warna biru muda, baju pink dan bibir merah. Ibu baju hijau ngomong ke supir “Pir, jangan ngebut-ngebut ya. Pelan2 aja“. Tiba-tiba Bapak yang sok kenal dan sok dekat tadi pun nyerocos lagi. Kali ini korbannya adalah kedua Ibu itu. Tapi aku yakin kalau kakak yang disebelah bapak itu sedang sorak bergembira karena telah bebas dari si bapak. Bapak itu ngomong apa, aku juga gak ngerti. Aku yakin kedua Ibu itu juga gak memperhatikan bapak itu. Panjang kali ceritanya, kira-kira hampir 5 menit. Aku tersenyum melihat adegan awkward ini. Aku berharap tidak menjadi salah satu korban bapak tersebut. Aku menjauh ke belakang supaya gak diajak ngomong sama bapak-bapak aneh itu.

Bapak itu pun turun kira-kira setelah 3 menitan. Saat bapak itu turun dan udah agak jauh, kedua Ibu dengan style ngejreng tadi pun tertawa. Aku gak begitu dengar apa omongan mereka, tapi yang jelas pasti sedang menyindir bapak tadi. Gak berapa lama kemudian, Dua orang ibu-ibu masuk lagi dan merepet tentang speaker di angkot ini yang kebesaran sehingga orang jadi susah masuk. “Besok2 beli angkot sendiri napa buk?” pikirku. Sampai di Jl. Aksara seorang pengamen datang mnghampiri angkot yang kutumpangi. Dia menyanyikan lagu kesukaanku, which is Peterpan yang menghapus jejakmu. Otomatis aku dengar sampai habis. Aku ngasih lembaran 5 ribu dan abg itu say thanks. Asyik juga suaranya, apalagi permainan gitarnya. Serru.

Okey, aku pun sampai ke Sun dan langsung mencari DVD yang lagi booming. Lanjut ke toko kaset, aku nyoba dengar beberapa lagu. Keren sih, cuma aku harus sabar beli albumnya. Terus, karena gak tau mau ngapain lagi, aku liat teater 21 ke atas. Aku berusaha keras melewati toko bagian gadget. Hahahaha…sangat menggiurkan melihat Gadget-gadget terbaru. Sesampainya di teater, ternyata gak ada yang menarik movienya. Saat memutuskan akan pulang, aku ketemu ex-friendku waktu SMP. Dia bersama gerombolannya, aku senyum aja ke dia. Gile nih anak, dulu pendiam banget, sekarang udah gandeng-gandeng cewe aja. Heheheh…

Aku pun memutuskan untuk pulang dan nyetop angkot, sambil menjilat es krim yang baru aku beli. Kali ini, penumpang diangkot ini cuma 3 orang termasuk aku. Gak ada yang menarik dari penumpang angkot kali ini. Hingga datang dua orang Ibu-ibu Chinese. Mereka menggunakan bahasa cina untuk berkomunikasi. Aku gak ngerti apa yang dibicarakan mereka. Jangan-jangan mereka sedang nyeritain aku? *kepedean*. Gak tau aku yang salah dengar atau apa, aku mendengar kalau mereka sedang ngomongin sambel, pecel, jengkol dan ikan asin? Orang Cina ternyata doyan makanan begituan juga ya?? tauk ah, gelap. Yang menarik dari mereka, aku liat salah satu ibu chinese itu ngomongnya ampe muncrat. Mungkin kebanyakan pake huruf s. Hausiang, sing sing, chiauxiang, bla-bla *ditimpuk*

Sampai di rumah, aku langsung tidur bentar dan nge-download beberapa lagu. *Don’t try this at home*


author

About the Author

Banggalah karena sesuatu yang kau perjuangkan. Tetapi kebanggaan dapat membuat pertahananmu lemah. Keep it balance.
View all posts by: Ramadan Siregar

0 komentar:

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

© 2013 Cerita Random. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.